Mencoba memikirkan

Pabila harituaku tiba, kelak suatu masa Kacamata tebal atas hidung, bersenandung Menembangkan lelakon lama. La1u tersenyum Memandang bayangan atas kaca jendela Yang putih warnanya, sampai pun alis, bulu mata ... Maka namamu 'kan kusebut, dengan bibir gemetar Bagai ayat kitab suci, tak sembarang boleh terdengar Namun kala itu yang empunya nama entah di mana Apakah lagi menyulam, duduk bungkuk atas kursi rotan Ataukah sedang menimang cucu, mungkin pula telah lama Aman berbaring dalam tilam penghabisan. Dan pabila giliranku tiba, telentang Dengan kedua belah tangan bersilang Sebelum Sang Maut menjemput Sekali lagi namamu 'kan kusebut, lalu diam. Mati. <

0 komentar:

Post a Comment

terimakasih

BLOGAZINEBOEKITTENGGY © 2013.Designed by INYIAK | Twitter | GOBAH | BUKIK BATABUAH